Rabu, 02 Maret 2011

Perkembangan Yang Sangat Pesat Di Oku Kabupaten Timur

OKU Timur Pacu Pembangunan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) merupakan sebuah
kabupaten pemekaran di Provinsi Sumatera Selatan yang berusia sangat
muda yaitu sekitar 5 tahun,tepatnya pada 18 Desember 2003.

KABUPATEN ini lahir
berdasarkan UU No 37/2003 tentang Pembentukan Kabupaten OKU Timur,
Kabupaten OKU Selatan, dan Kabupaten Ogan Ilir.

Selama
bertahun-tahun, predikat lumbung pangan yang dipertahankan oleh
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, apakah predikat tersebut berimbas
pada kesejahteraan masyarakat yang berdomisili di sana? Kabupaten OKU
Timur yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Setelah berubah menjadi kabupaten yang berdiri sendiri,memiliki 20
kecamatan263desa,7kelurahandan 18 desa persiapan, dengan jumlah
penduduk 600.000 jiwa berada dalam wilayah seluas 3.370 Km2.

Sebagai
daerah agropolitan,infrastruktur yang dapat menunjang terwujudnya
sasaran,tersebut perlu segera dipersiapkan.Seperti ketersediaan sarana
prasarana usaha serta iklim yang kondusif,yang kesemua itu diharapkan
adanya peran serta masyarakat dan sektor swasta sebagai stakeholder
dapat dilaksanakan secara maksimal. Kabupaten OKU Timur yang menjadi
perbatasan dengan provinsi Lampung merupakan pintu gerbang dan ke
Provinsi Sumatera Selatan,letak tersebut sangat strategis karena
didukung oleh tersedianya jalur darat lintas Sumatera.

Ditambah
lintas kereta api Palembang Tanjung Karang, sehingga posisinya
menjadikan OKU Timur sebagai daerah transit. Kinerja pembangunan di
Kabupaten OKU Timur di bawah kepemimpinan Bupati H Herman Deru bersama
wakilnya HM Kholid Mawardi terbilang sangat pesat. Beberapa proyek
besar yang tengah dilaksanakan dan menjadi ikon pembangunan di
Kabupaten OKU TIMUR. Antara lain seperti perkebunan jarak dan pabrik
biodiesel,perkebunan tebu dan industri pengolahan gula Komering
terpadu, perkebunan kelapa sawit dan industri CPO,jaringan irigasi dan
lahan berpengairan teknis, pertambangan Batu bara dan PLTU Mulut
Tambang serta beberapa proyek besarlainnya.

Kemajuan ini bisa
dilihat dari peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada tahun
2005 sebanyak Rp3.200.697.885, di tahun 2006 meningkat jadi
Rp9.013.488.750, serta di tahun 2007 kembali mengalami peningkatan
menjadi Rp9.801.085.055. Dan juga bisa dilihat dari peningkatan
anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) pada setiap tahunnya yaitu
pada tahun 2005 sebesar Rp213.999.419.049, pada tahun 2006 meningkat
menjadi Rp477.361.690.396, serta di tahun 2007 menjadi
Rp565.787.596.305.


Bupati OKU Timur H Herman Deru SH MM
mengatakan, sebagaimana daerah lain di propinsi Sumatera Selatan iklim
yang ada terdiri dari tropis dan basah,yang dipengaruhi oleh 2 musim
yaitu kemarau dan musim hujan. Pada umumnya Kabupaten OKU Timur
beriklim basah karena di pengaruhi oleh rawa dengan suhu yang sedang.
Perkembangan penduduk Kabupaten OKU Timur secara garis besar terdiri
dari 2 kelompok yaitu penduduk asli yang merupakan Suku Komering yang
pada umumnya menetap di sepanjang pesisir Komering dan suku pendatang
yang tersebar dan terkonsentrasi di 5 kecamatan pada umumnya berasal
dari suku Jawa yang datang melalui program transmigrasi sejak zaman
Hindia Belanda.


Masyarakat Kabupaten OKU Timur pada umumnya
mengandalkansumberpenghasilan dari pertanian, perkebunan,peternakan,
perikanan serta industri dan perdagangan/jasa. “Pada mulanya usaha
perkebunan dan pertanian masih dikelola secara sederhana dan sangat
tergantung pada alam. Setelah dibangunnya jaringan Irigasi Komering
melalui bantuan Bank Dunia, maka usaha masyarakat di sektor pertanian
pada umumnya mengalami kemajuan yang pesat, hal tersebut dapat dilihat
pada masa panen 3 kali setahun,”ucap Bupati.


Walaupun sebagai
kabupaten baru OKU Timur telah didukung oleh infrastruktur yang cukup
memadai meliputi panjang jalan Kabupaten OKU Timur adalah 1.948, 84 km
dengan status jalan negara sepanjang 21 km, jalan propinsi sepanjang
227,20 km,jalan kabupaten sepanjang 615, 73 km, jalan nonstatus 309,98
km,jalan desa,usaha tani dan transmigrasi 774,93 km. Kabupaten OKU
Timur sebagai pemasok beras nasional sudah terkenal sejak zaman dulu.
Masyarakat di daerah ini telah lama menggunakan pola tanam
intensifikasi danekstensifikasikarenadidukung oleh jaringan irigasi.

Kondisi
inilah yang mampu menempatkan OKU Timur sebagai daerah lumbung pangan
dan stok logistik wilayah, selain itu menjadi penghasil komoditi
jagung, kedelai, kacang tanah,karet,sawit,kayu sengon. Sektor
pertambangan hingga saat ini sektor pertambangan masih dikelola secara
manual dan sederhana serta baru menyentuh pada usaha bahan galian
golongan C. Untuk bahan galian golongan C pada umumnya masih bersifat
usaha rakyat yang berskala kecil karena dikelola secara tradisional
seperti pasir sungai, batu koral, batu gunung/ split dan tanah liat
sebagai bahan pembuatan batu bata.

Sektor perdagangan salah
satu bentukkebijakanyangtelahdilaksanakan di sektor perdagangan adalah
memberikan kemudahan dan fasilitas kepada para pelaku usaha khususnya
KUKM untuk mendapatkan izin secara mudah dan cuma-cuma, sedangkan dalam
bentuk lain yaitu telah disusunnya program untuk pengadaan pasar
tradisional penunjang di desa-desa dan di tingkat Kecamatan.Di sektor
perikanan dan peternakan juga mempunyai potensi untuk
dikembangkan,sejalan dengan ketersediaan lahan cukup luas dan jaringan
irigasi modern sebagai menjadi penunjang usaha yangdiperlukan.

Sektor
pariwisata di Kabupaten OKU Timur terdapat objek wisata yang sangat
potensial dikembangkan secara profesional yaitu bendungan Perjaya, air
terjun Mencar Jaya, industri kerajinan songket, dan perajin batu mulya
Sri Permata. (m marzuki)

Pertanian

Kabupaten OKU Timur juga merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sumatera Selatan. Hal ini di dukung oleh adanya Bendungan Perjaya dan jaringan irigasi yang memadai. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur potensial dalam hal produksi dan luas areal tanaman bahan makanan setelah kondisi pemekaran. Petani banyak yang mengandalkan jaringan irigasi ini walaupun terdapat juga usaha pertanian perladangan dan sawah tadah hujan.


Kabupaten OKU TIMUR sebagai daerah yang memiliki potensi besar pada sektor primer pertanian dan perkebunan, memiliki perkembangan jumlah produksi pertanian yang terus meningkat. Pada tahun 2005 luas lahan panen mencapai 104.905 ha, naik menjadi 105.972 ha dengan jumlah gabah produksi pada tahun 2006 mencapai 617.943 ton gabah kering panen (GKP). Artinya per hektar lahan padi memproduksi 5.91 ton. Produksi padi mengalami kenaikan jumlah produksi sebesar 1.01 % dari tahun 2005. 19.36 % dari 391.732 ton total produksi beras dikonsumsi oleh penduduk OKU TIMUR sedangkan 80.64 % menjadi komoditas pangan nasional.

Kecamatan penghasil padi terbesar di kabupaten ini adalah Kecamatan Buay Madang Timur, Kecamatan Semendawai Suku III dan Kecamatan Buay Madang. Pada tahun 2006 tingkat produksi padi sawah di Kabupaten OKU Timur mencapai 617.943,46 ton gabah kering panen (GKP), dengan luas panen padi sawah tahun 2006 sekitar 104.634 Ha. Dari produksi tersebut sebanyak 98.288,3 ton atau sebesar 15,91 persennya adalah hasil produksi dari Kecamatan Buay Madang Timur.

Luas lahan pertanian jagung di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2006 mencapai 1.483 ha dengan jumlah produksi 7.149 ton. Pada umumnya hasil produksi jagung ini bukan untuk konsumsi dalam kabupaten tetapi untuk memenuhi industri yang ada di luar Kabupaten OKU TIMUR. Luas lahan pertanian ketela pohon tahun 2006 sebesar 3.691 ha dengan jumlah produksi 28.426 ton. Sementara itu, jumlah luas panen tanaman kacang mencapai 3.746 ha dengan jumlah produksi rata-rata per hektar mencapai 1.36 ton/ha menjadikan produk tanaman kacang tanah di OKU TIMUR mencapai 5.087 ton. Hasil produksi pertanian lainnya yaitu kedelai sebesar 256,3 ton, Kacang Hijau sebesar 521,07 ton, ubi jalar sebesar 2.745,9 ton, dan Ubi Kayu sebesar 28.426,89 ton.

Perkebunan

Produksi perkebunan rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang paling menonjol diantaranya adalah karet, lada, kelapa, kelapa sawit, duku, durian, lada dan lain-lain. Dominasi perkebunan karet dan kelapa sawit di Kabupaten OKU TIMUR, menjadikan kedua produk perkebunan tersebut sebagai primadona bagi masyarakat. Hal ini tidak mengherankan karena kebutuhan produk karet alam dan kelapa sawit semakin naik ditunjang oleh harga yang relatif stabil.


Jumlah produksi karet rakyat tahun 2006 mencapai 74.577,52 ton yang dihasilkan oleh 20.753 ha kebun karet di OKU TIMUR. Sedangkan perkebunan sawit rakyat menghasilkan 4.470,14 ton tandan buah segar (TBS) dari 1.201 ha tanaman karet. Sementara itu perusahaan perkebunan kelapa sawit dan tebu di OKU TIMUR dikelola oleh 7 (tujuh) perusahaan perkebunan dengan lokasi di Kecamatan Martapura, Kecamatan Buay Madang dan Kecamatan Cempaka dengan luas areal yang telah dimanfaatkan mencapai 10.727 ha sedangkan yang belum dimanfaatkan seluas 33.502 ha.

Selain perkebunan karet dan kelapa sawit, di Kabupaten OKU Timur juga terdapat perkebunan lada, kelapa, coklat, cengkeh dan perkebunan lainnya yang pada umumnya dikelola oleh rakyat. Jumlah produksi lada rakyat tahun 2006 mencapai 1.829,46 ton yang dihasilkan dari 2.110,59 ha kebun lada di OKU TIMUR. Sedangkan perkebunan kelapa rakyat menghasilkan 2.753,43 ton dengan lus kebun kelapa sekitar 2.375,95 ha. Sementara itu untuk perkebunan kopi rakyat di Kabupaten OKU Timur seluas 1.703,01 ha dengan hasil produksi 1.338,89 ton.

Pertenakan & Perikanan

Usaha peternakan di daerah ini yang cukup berkembang, baik ternak besar mapun ternak kecil dan unggas. Usaha ternak besar seperti sapi, kerbau, kambing dan babi biasanya dikelola oleh masyarakat sebagai usaha sampingan. Demikian juga ternak kecil (unggas), masih belum ada perusahaan besar yang berinvestasi di bidang peternakan di kabupaten ini. Sebagai usaha sampingan usaha peternakan ini cukup menjanjikan.

Terdapat 3.977 jumlah pemotongan sapi dan kerbau yang tercatat dan 2.364 jumlah pemotongan ternak besar tidak tercatat di Kabupaten OKU TIMUR. Sementara itu, jumlah populasi sapi mencapai 39.157 ekor dan kerbau mencapai 2.748 ekor. Jumlah populasi ternak kecil mencapai 39.785 ekor yang terdiri dari kambing, domba, dan babi yang

diternakan. Jumlah pemotongan hewan unggas yang ada di Kabupaten OKU Timur terdiri atas 1.000.210 ekor ayam pedaging dan petelur sedangkan ayam kampung mencapai 206.510 ekor. Jumlah produksi telur ayam ras mecapai 17.810 kg sedangkan telur ayam kampung yaitu 212.380 kilogram dan itik mencapai 468.121 ekor.

Demikian juga usaha perikanan tampaknya petani masih banyak mengandalkan “kemurahan alam” dalam mengusahakannya. Hasil perikanan darat yang bersumber dari usaha kolam juga belum banyak berkembang di OKU Timur. Masyarakat lebih banyak melakukan usaha penangkapan ikan, baik di sungai maupun di sawah. Hal ini didukung oleh kondisi Kabupaten OKU Timur yang banyak dialiri sungai, baik sungai besar seperti sungai Komering dan sungai-sungai kecil lainnya Data tahun pada 2006
menunjukkan bahwa produksi ikan perairan umum menghasilkan produksi sebesar 346.27 ton sedangkan perikanan budidaya menghasilkan 7.034 ton. Ikan budidaya tersebut di produksi dari kolam seluas 830 hektar, sawah 1.245 hektar dan keramba sebesar 153 hektar.

Sentra Buah-Buahan

MARTAPURA - Kabupaten OKU Timur bukan saja sebagai lumbung pangan, namun ke depan daerah ini akan menjadi daerah produsen hortikultura khususnya jenis aneka buah-buahan.
Sejak lama Sumatera Selatan dikenal sebagai penghasil duku. Terutama duku Komering. Kemasyhurannya sampai ke seantero Tanah Air. Namun di Jakarta, orang lebih mengenalnya sebagai duku Palembang.

Saking banyak orang yang menyukainya, musim buah tahun ini Sumsel mengirimkan sedikitnya 6.400 ton duku ke luar. Tak terbayangkan berapa banyak jumlah duku ribuan ton itu jika dihitung per butir. Duku-duku itu membanjiri pasar modern dan tradisional di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bangka, Medan, dan Padang. Bahkan sampai ke Malaysia.

Meski di Jakarta orang lebih mengenalnya sebagai duku Palembang, sentra penghasil duku Komering di Sumsel terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Dua daerah ini memproduksi sekitar 8.000 ton duku per tahun dan sudah berlangsung sejak 200 tahun lalu.


Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.

Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras lokal.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua-duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.
Nama-nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer (Jw.), jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas, kumpasa, kombas, kembes (bahasa-bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (Sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa di Seram dan sekitarnya), dan lain-lain.[1] Juga jambu kancing (Ind.), untuk kultivar yang buahnya kecil-kecil. [2]
Di negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom phupa atau chomphu pa (Thai), tambis (Fil.), bell fruit, water apple (Ingg.) dan lain-lain. [3]


Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.

Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii.

Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala (Min., Mak., Bug., [1] dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.

Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh manila, atau ciku (Mly.).
Nama-namanya dalam berbagai bahasa: chico (Filipina), ciku (Malaysia), chikoo atau sapota (India), sofeda (Bangladesh), xa pô chê atau hồng xiêm (Vietnam), rata-mi (Sri Lanka), lamoot (ละมุด) di Thailand, Laos dan Kamboja, níspero (Venezuela), sugardilly (Kep. Bahama), naseberry (Hindia Barat), sapote (Nicaragua), sapoti (Brazil), sapotillier (bahasa Perancis) dan sapodilla (bahasa Inggris).

Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fasa padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).